Dengan meningkatnya peradaban manusia yang ditandai dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan sumbangsihnya kepada manusia itu sendiri. Kemajuan tersebut walau memberikan keuntungan kepada manusia, namun disisi lain membawa pengaruh negatif pada pola pikir dan cara hidup manusia itu. pada zaman modern ini dimana waktu tidak lagi diukur dengan bulan dan tahun melainkan dengan jam dan detik. zaman ini menekankan pikiran manusia sehingga makin lama lebih cenderung kepada benda-benda yang fana. Di tengah tekanan pengetahuan manusia yang menawarkan paham humanisme dan liberalisme, yang terlalu menekankan kemampuan dan kebebasan manusia itu. Laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentu saja tak seimbang dengan laju perkembangan moral manusia. Moralitas ternyata justru kian parah terpuruk tanpa daya sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, muncullah penderitaan-penderitaan yang menyedihkan dan ketidak adilan, angka kejahatan terus bertambah, jumlah orang yang bunuh diri terus bertambah, kesenjangan antara sikaya yang bergelimang harta dan si miskin yang kelaparan sangatlah menonjol, dan berbagai kejahatan sosial lainnya memperburuk keadaan zaman ini. Manusia sekarang bergumul dengan keyakinan dan kepercayaannya pada Tuhan, sehubungan dengan permasalahan - permasalahan hidup yang dihadapi, setiap orang tanpa kecuali akan mengalami kelemahannya masing-masing dalam kehidupannya. Dalam hal demikian yang menjadi persoalan adalah apakah seseorang ( orang beragama) dalam pergumulannya imannya semakin lama menjadi kuat atau semakin lemah. Pemikiran modern yang sudah mencengkram pikiran manusia itu membuat buta terhadap Tuhannya. Manusia mulai meninggikan dirinya dengan pengetahuaannya,kedudukannya,kemampuannya tanpa memedulikan norma-norma agama, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Tuhannya. Saat ini banyak orang beragama cenderung terkontaminasi dengan pengaruh sekitarnya, tidak lagi mewarnai sekitarnya dengan nilai -nilai kebenaran ( Firman Tuhan). Hal ini juga diungkapkan oleh Herlianto dalam bukunya: Gereja Modern, Mau kemana? Menuliskan: " Keanggotaan gereja hanya bersifat tradisi dan kebiasaan, dan kehidupan iman tidak berdampak sama sekali dalam kehidupan jemaat". Hal ini bisa terjadi karna kurangnya pengertian dan pemahaman yang benar tentang Iman orang tersebut dan ditambah dengan problema hidup yang semakin kompleks.
Pengertian Degradasi Iman
Kata Degradasi berasal dari bahasa Latin yaitu: degradation dan secara harfiah berarti" penurunan derajat" (kedudukan , pangkat) atau penurunan mutu yang di akibatkan penanganan. Jadi seseorang yang melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas bisa terkena degradasi. Hal ini bisa juga terjadi dalam kehidupan orang-orang percaya, dimana keanggotaannya dalam gereja hanya bersifat tradisi dan kebiasaan, dan kehidupan iman tidak berdampak sama sekali dalam kehidupan jemaat. Nilai-nilai yang berlandaskan Alkitab, seperti soal Iman,Dosa dan hidup dalam kekudusan sudah tidak diperhatikan oleh banyak anggota gereja. Kehidupan orang -orang beriman kurang dapat dikendalikan dan di kuasai oleh Roh Allah. Hanya sebagian kecil dari seluruh ajaran dan kebenaran yang benar-benar dipahami oleh orang -orang beriman. umumnya ibadah -ibadah tetap dilakukan tetapi kesadaran rohani mengenai makna dari ibadah itu mulai hilang. Tuhan Yesus pernah mengatakan hal yang sama terhadap orang orang Farisi; jawabNya kepada mereka: " Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang - orang munafik ! sebab ada tertulis; Bangsa ini memuliakan AKU dengan bibirnya padahal hatinya jauh daripadaKu percuma mereka beribadah kepadaKU, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia" ( Markus 7: 6-8). tidaklah mengherankan bila mereka kemudian memerlukan benda-benda keramat untuk disembah, pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang, perzinahan, pelayan pelayan Tuhan yang kurang menyadari panggilannya sebagai Utusan Tuhan untuk membawa kabar baik bagi dunia, terkadang menganggap pelayanan hanya sebagai profesi sama halnya dengan profesi lainnya. Pengangkatan orang-orang yang baru bertobat menjadi pejabat gereja, hal ini telah menunjukkan kemunduran gereja. Dalam surat Paulus kepada Timotius menegaskan tentang syarat-syarat bagi penilik jemaat ( pejabat Gereja) menuliskan: " janganlah ia seorang yang baru bertobat agar jangan menjadi sombong dan kena hukuman Iblis, hendaklah ia juga mempunyai nama baik diluar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh kedalam jerat Iblis.
Pengertian Iman
Iman( kata benda) berarti: " suatu keyakinan atau kepercayaan kepada kebenaran,nilai-nilai atau hal hal yang pantas dipercaya tentang orang, gagasan,atau benda-benda". saya kutip dari Buku Apakah saya memiliki Iman yang tepat? Penerbit Yayasan Gloria Sept 2002. Tepat atau tidaknya suatu iman ditentukan oleh obyek atau sasaran dari iman itu, yakni apa yang dipercayai. Dewasa ini dalam upaya mencari 'sesuatu' banyak orang beralih keberbagai hal, dengan beriman kepada Uang, Filsafat dan sistem kepercayaan kepada roh- roh kegelapan. Menurut Kitab Ibrani Iman adalah dasar dari segala sesuatuyang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat ( Ibr 11:1) beriman berarti : mengamini, bukan hanya dengan akalnya, melainkan dengan segenap kepribadian dan cara hidup kita, sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah iman yang mati. jadi menurut saya Degradasi Iman adalah menurunnya suatu keyakinan atau kepercayaan , ketetapan hati seseorang terhadap sang Khaliknya